Minggu, 07 Desember 2008

Mengikisnya budaya -ketimuran- bangsa Indonesia

Beberapa tahun belakangan ini tingkat kriminalitas cenderung meningkat dengan sangat cepat. Kasus pembunuhan terhadap anak sendiri, terhadap orang tua kandung, teman, majikan dan bahkan terhadap tetangga sendiri semakin meningkat. Jika dianalisa maka hal tersebut disebabkan oleh berbagai macam hal yaitu:
  1. Semakin menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia yang menyebabkan meningkatnya tindakan kriminalitas;pada sebagian besar kasus pembunuhan terhadap anak kandung dilakukan atas alasan ekonomi. Rendahnya tingkat pendapatan dibanding dengan tingkat kebutuhan hidup dan harga-harga barang yang semakin meningkat menyebabkan banyak masyarakat Indonesia sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
  2. Semakin lemahnya kontrol pranata agama sehingga perilaku menyimpang semakin merajalela; pranata agama cenderung bersifat formalitas, temporal, dan lokalitas,
  3. Lemahnya peran keluarga untuk saling mengingatkan, budaya individualisme yang cenderung meningkat;
  4. Pergaulan antar teman sebaya yang cenderung menjebak kearah budaya negatif;
  5. Tingginya pengaruh budaya barat yang dianggap sebagai budaya yang lebih baik sehingga menjadi acuan sebagian besar masyarakat Indonesia;
  6. Kuatnya pengaruh dari globalisasi, yang mengikut sertakan misi perubahan idiologi suatu negara secara perlahan menjadi ideology negara pencetus globalisasi dengan gaya kapitalis dan pemikiran liberalis.
  7. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia khususnya di kalangan kaum muda;
  8. Terkikisnya budaya malu, toleransi, sopan santun, dan budaya-budaya lainnya pada diri masyarakat Indonesia;
  9. Minuman keras dan obat-obatan terlarang telah merambah sampai ke kalangan generasi yang sangat muda dan bahkan sampai ke pelosok negeri;
  10. Rendahnya budaya bangga terhadap budaya sendiri;
  11. Orang semakin mudah tersinggung dan lepas kontrol;
  12. Budaya materialisme yang cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu.
oleh
Baiq Lily Handayani

Tidak ada komentar: